Ala Gue; Tips PDKT

27 Mei 2015
Haho!! Akhirnya sempat juga buat nulis artikel. Ini merupakan segmen baru di blog ini, yang gue beri nama "Ala Gue", merupakan sebuat tema untuk menulis artikel yang berbau Ala-Alaan, yap ini merupakan artikel pertamanya. Baiklah tanpa basi-basi langsung aja.

Jadi sebenarnya begini, kemaren gue sempat jalan ke kostan teman gue. Banyak hal-hal nggak penting yang kami bicarakan waktu itu. 

Mulai dari :

"kenapa mbak-mbak Alfamart nggak ramah kayak mbak-mbaknya Indomaret?"

"Kenapa telur mata sapi itu namanya telur mata sapi? Emang, matanya sapi itu telur ya?"

"Kalau matanya sapi itu telur, terus telurnya sapi apa dong?"

Oke, pertanyaan yang terakhir agak sedikit ambigu. Jadi, tolong abaikan.

Memang banyak hal-hal nggak penting yang kami bahas saat itu. Hingga tiba-tiba kami terdiam. Suasana hening sekali waktu itu. Kami saling berpandangan, dan mata kami saling bertemu.

Tiba-tiba temen gue itu bertanya.

Briy, cara PDKT sama cewek tuh gimana sih?

Pada saat itu gue benar-benar terhenyak dengan pertanyaan teman gue. Kok bisa ya? Kok... bisa dia nanya seperti itu ke gue, padahal dia kan tahu gue udah lama kagak pernah pacaran (lagi), sehingga gue agak sedikit lupa dengan yang namanya PDKT.

Karena gue ini tipe teman yang baik dan ganteng (nggak pake serigala ya), akhirnya dengan segala pengalaman gue di dunia percintaan, gue berikan dia sedikit tips-tips. Mau tau apa aja tips yang gue berikan ke dia? Yuk, terus nyimak.

1. Apa Adanya Aja

Ini poin pertama yang gue jelaskan ke dia. Dulu ketika gue masih jadi anak sekolahan, saat gue PDKT sama cewek, gue tuh sering menjadi orang lain demi menarik perhatian cewek yang gue suka. Maksudnya gini, ketika PDKT, gue akan berusaha bersikap manis di depan cewek itu. 

Selanjutnya, gue akan berusaha untuk menyamakan kesukaan atau hobby gue dengan cewek yang sedang gue dekati. Misalnya, cewek yang gue taksir ini suka dengan yang namanya boyband-boyband gitu. Iya, boyband itu sekumpulan cowok yang menggunakan baju dengan belahan dada yang rendah itu.

Awalnya sih gue paling nggak suka dengan yang namanya boyband. Karena menurut gue, mereka itu lebay. Kebanyakan joget daripada nyanyinya. Tapi, karena gue lagi dekat dengan cewek yang sukanya dengan grup vocal semi cowok itu, ya mau nggak mau gue juga harus suka.

Tapi itu dulu, sebelum gue tumbuh dan jadi dewasa seperti sekarang ini. Seiring berjalannya waktu, gue jadi nyadar. Nggak seharusnya gue begitu. Berusaha mencocok-cocokan kesukaan gue dan dia, karena itu hanya akan membuat gue jadi nggak nyaman. 

Sekarang gue berfikir, saat PDKT lebih baik gue bersikap apa adanya aja. Gue harus nunjukin ke dia semua sifat asli gue ke dia ketika PDKT. Masalah dia mau nerima atau nggak sifat gue, ya itu sih terserah dia.

Terkadang ada sebagian orang di saat PDKT, mereka berusaha untuk bersikap manis, perhatian, pengertian. Tapi setelah jadian, sikapnya berubah 360 derajat. 

Kenapa mereka jadi berubah?

Jawabannya sih simpel. Karena waktu PDKT, mereka lebih memilih menjadi orang lain. Ketika sudah jadian, cepat atau lambat sifat aslinya akan keluar. Karena setiap orang tidak akan pernah tahan untuk terus berpura-pura. Oleh karena itu, kalau lo sedang PDKT, jadilah apa adanya aja. Bukan ada apa-apanya :)

2. Jangan Basi

Ini tips gue yang kedua. Jangan basi disini berarti, lo jangan melakukan atau menanyakan hal-hal yang sudah terlalu biasa atau udah basi dan di lakukan berkali-kali. Contoh pertanyaan basi kayak gini nih :

"Kalau aku bbm kamu, ada yang marah nggak?"

"oh, aku ganggu ya? Sorry deh kalau gitu"

"Udah makan?"

"udah napas?"

"Tadi pagi bokernya keras atau encer?"

Beroh, jangan lo tanyain pertanyaan di atas sampe berkali-kali. Karena itu akan membuat cewek yang lo suka jadi bosan. Intinya gini deh, lo harus nunjukin ke dia kalau lo itu adalah pribadi yang spesial. Pribadi yang beda dari pada yang lain. 

Gue yakin, setiap orang pasti punya kepribadian yang berbeda-beda dan nggak bisa ditiru sama orang lain. Hal itulah yang harus lo temukan dari diri lo. 

Contohnya gini, semua orang pasti bisa meniru sms yang diketik oleh Ariel Noah, namun mereka tidak akan mendapatkan hasil yang sama. Sms itu menjadi spesial karena pengirimnya, bukan isinya. So, jadilah pribadi yang spesial beroh.

3. Santai, santai, dan santai

Ini tips gue yang ketiga. Saat PDKT, lo itu harus tetap santai. Jangan sampai grogi dan jadinya malah basi. Lo harus sadar kelebihan lo dimana. 

Misalnya gini nih, lo punya selera humor yang tinggi. Kalau sedang ngumpul sama teman-teman, lo bakal ngelawak yang buat teman-teman lo tertawa terbahak-bahak. Tapi, ketika telponan atau sms sama cewek yang lo taksir, malah jadi orang dengan pertanyaan-pertanyaan basi yang gue sebut di atas tadi. 

Semua itu terjadi karena lo terlalu grogi. Makanya gue bilang, santai. Buatlah dia tertawa seperti lo membuat teman-teman lo tertawa. Karena gue pernah mendengar, ada sebagian cewek yang suka dengan cowok yang humoris. Tapi ingat, lo harus membuat dia tertawa, bukan membuatnya menertawakan lo. Ingat.

4. Jadi orang yang asik

Ini tips gue yang terakhir. Jadilah orang yang asik, tapi jangan sok asik. Lo harus bisa bedakan yang asik dan yang sok asik. Banyak kok cara yang bisa lo pakai untuk nunjukin ke dia bahwa lo adalah tipe orang yang asik. Salah satu dengan berbicara. 

Ajak dia ngobrol, bukan mewawancarai dia. Oke mungkin lo nggak paham dengan yang gue maksud. Ini nih contoh beberapa pertanyaan yang seolah-olah lo sedang mewawancarai dia:

-Namanya kamu siapa?
-Kuliah dimana?
-Jurusan apa?
-Umur kamu berapa?
-Zodiak kamu apa?
-Hobi kamu apa?
-Bulu ketek kamu sudah berapa?

Beroh, kalian kan ingin PDKT, bukannya mau ngelamar kerja. Jadi hindari dengan pertanyaan-pertanyaan yang membuat lo seperti wartawan.

Jangan hanya memberikan dia pertanyaan. Yang harus lo lakukan adalah, menceritakan hal-hal seru tentang dirimu. Tapi jangan terlalu memuji diri sendiri juga. Itu hanya membuat cewek menganggap kita cowok yang sombong. Secukupnya aja. Intinya, lo jadi orang yang nyambung ketika berbicara. Percuma dong muka ganteng, tapi pas di ajak ngobrol nggak nyambung. Dan lebih percuma lagi kalau lo ganteng, eh ternyata serigala. 

*oke ini nggak nyambung banget*

Ini akhir postingan gue. Ini tips PDKT ala gue. Gimana tips PDKT ala lo? Yuk sharing di kolom komentar ya :) 

Read more ...

Cerita Tentang Rokok

22 Mei 2015
Suatu hari di kala waktu kuliah kosong menanti, gue bersama 2 teman gue yaitu, Diki dan Akid memutuskan untuk menunggu waktu kuliah berikutnya dimulai dengan beristirahat dan berbaring-baring  di kostan teman yang bernama Rendi.

Kosnya memang nggak begitu jauh jaraknya dari kampus, kalau dihitung-hitung sih sekitar 500 m, mungkin malah kurang. Berhubung jarak kostnya yang cukup deket sama kampus, terus biasanya jadi basecamp sampingannya teman-teman (hehe..) plus yang punya kamar ngizinin, kami memutuskan untuk singgah ke kosnya tersebut.

Sesampainya di kostan, di antara kami terpecahlah ke dalam 3 aktivas yang berbeda, di antaranya ada yang berbaring di atas kasur sambil bergumul dengan handphone imutnya, yaitu Diki. Kemudian adapun yang hanya terduduk di dekat pintu sembari plonga-plongo mencari AC (Angin Cepoi-Cepoi), yaitu gue sendiri (hehehe...). Dan yang terakhir adapun sedang bergulat melalui permainan ngetren anak kos yang dinamakan PES, yaitu Akid dan Rendi.

Awalnya sih waktu itu suasana rasanya adem-adem aja, sampai tiba-tiba timbulah sebuah pergulatan yang mulai memanaskan suasana. Ya, pergulatan, bukan pergulatan fisik yang sebenarnya, hanyalah pergulatan kata-kata. Pergulatan yang dimulai dari percakapan antara Rilo dan Andre...

Akid    : Woe kid, rokok itu bahaya nggak?
Rendi : Ya jelas lah!
Akid    : Rokok itu seharusnya dilarang nggak?
Rendi : Kalau menurut gua sih seharusnya ya harus.
Akid    : Nah, maka dari itu gua ngerokok, tujuannya buat ngurangi jumlah rokok di dunia. pacman emotikon
........

Pergulatan mereka ini berlangsung lumayan sengit dan cukup seru, sampai berakhirlah dengan sebuah guyonan yang menjadi ciri khas sekaligus bakat terpendam si Akid, yang tentu membuat kami nguekek (ketawa), wkwkwkw....

Memang tak dapat dipungkiri, Akid adalah seorang perokok aktif begitu pula dengan Diki, sedangkan Rendi tentu bukan. Tentulah tak dapat dipungkiri sering terjadi perbedaan pendapat di antara mereka (Akid dan Rendi) mengenai rokok. Mendukung dan menolak, begitulah biasanya terjadi. Kemudian, apakah gue membantu Akid? Apakah Diki membantu Rendi? Ah, tentu tidak, kami berdua hanya menikmati pergulatan sembari candaan dari mereka berdua, hehehe...

Ya, jika dilihat dari dua sudut pandang antara perokok dan bukan perokok, memanglah sering ditemui perbedaan. Selain itu rokok pun memiliki sisi yang berbeda.



Di satu sisi rokok memanglah suatu hal yang memiliki dampak merugikan bagi penggunannya, terutama bagi kesehatan. Dan inilah yang paling sering kita jumpai, begitu pun sudah tertera di bungkusnya.

Bukan hanya berdampak pada kesehatan, dampak lain pun ada, seperti misal dampak ekonomi. Dari segi ekonomi, seseorang yang dalam waktu sehari yang seharusnya dapat mengumpulkan uang sekitar 50 ribu rupiah dan dapat digunakannya untuk membeli makan, minimal dengan lauk ikan, sayur dan mungkin susu, kemudian hanya dapat membeli lauk sayur karena hasil uang lainnya digunakannya untuk membeli rokok. Hal ini otomatis juga akan berdampak pada keluarganya, terutama gizi anaknya.

Dan di satu sisi lain pun bagi perokok, merokok itu sudah menjadi hal wajar yang baginya membudaya. Bukan hanya membudaya, namun juga melengkapi, melengkapi apa? Melengkapi kehidupan sehari-harinya. Jika si perokok telah terbiasa di pagi hari mengawali harinya dengan sebatang rokok, di hari berikutnya akan seperti itu, dan jika itu tak dilakukannya, baginya itu seperti sayur tanpa garam, hambar begitu mungkin rasanya. Inilah yang kadang membuat para perokok untuk sulit lepas dari kegiatan merokok, karena telah terbiasa menjadi kebiasaan.

Bukan hanya itu loh, rokok bagi kehidupan sebuah wilayah misalnya. Ini dapat terlihat dari jumlah pajak yang diterima pemerintah dari sektor rokok. Hal inilah yang kadang membuat pemerintah menjadi galau ketika akan membuat keputusan tentang dilarangnya rokok.

Jika rokok dilarang, maka itu pun hanya sama saja mengurangi kesejahteraan masyarakat. Pasalnya kini banyak orang bergantung pada kegiatan ekonomi di bidang ini. Masih banyak orang yang bekerja di pabrik-pabrik rokok. Jika dilarang, ini sama saja mematikan ekonomi masyarakat bahkan pun negara. 

Menurut gue sih, merokok atau tidak merokoknya seseorang itu cuman dia sendirilah yang menentukan. Toh jika sudah kecanduan pun yang rugi juga mereka. Yang sakit juga mereka.
Read more ...

Belum Pernah "Gituan"??

8 Mei 2015
Kalian pernah “Gituan” belom?

Belom pernah!! Wuihh.. Parah banget! gue kalau nggak “Gituan” 3 hari aja langsung lelet! #pffft

Mari kita mulai tulisan ini dengan pertanyaan “Sebenarnya Gituan itu apa sih? mengapa gituan sering disangka gituan? emang gituan itu APAAAA????

Gituan‘.. sebuah kata yang memiliki persepsi berbeda bagi masyarakat Indonesia padahal kata tersebut cuma ‘Gituan‘ ~ @solehsolihun
Entah sejak kapan kata G-I-T-U-A-N menjadi bermakna Gituan, emang gituan itu apa coba? setiap kali kalau kita ngomong gituan pasti respon orang-orang di sekitar “hiiii…” emang Gituan itu apa?

Read more ...