Facebook dan segala ke alay'an di dalamnya

Akhirnya gue ngelanjutin artikel gue yang sebelumnya. Masih mengenai ALAY nih, kali ini gue bakal membahas segala ke ALAY'an yang terdapat di social media Facebook. Ini dia artikel gue kemaren ALAY! dan ini adalah sambungan dari artikel tersebuat. Oke! (L0e p4dha n93rthI khAn) Amsyongg..

Siapa sih yang enggak tau sosial media fb? Ntuh... social media yang paling Tren dari pada social media lain. Yaudah deh, gue terangin aja sedikit biar enggak ribet jadinya. Facebook adalah sebuah web jejaring sosial yang di dirikan oleh mark zuckerberg dan di luncurkan pada 4 Februari 2004 yang memungkinkan para pengguna dapat menambahkan profil dengan foto, kontak, ataupun informasi personil lainnya dan dapat bergabung dalam komunitas untuk melakukan koneksi dan berinteraksi dengan pengguna lainnya. 


Udah jelas kan? Oke, kembali ketopik dan baca judul “Facebook dan segala ke alay'an di dalamnya”. Semakin canggih zaman, semakin banyak hal aneh yang akan kita temukan. Contohnya saja Facebook. Sebenarnya yang aneh bukan Facebook, tapi orang-orang aneh (Alay) yang menggunakannya.

Keanehan yang gue lihat itu :

• Over Add as Friend

Kebiasaan aneh orang Indonesia khususnya remaja di facebook itu adalah Menambahkan Teman/Add Friend. Lalu, apa yang aneh dari menambah teman? Memang menambah teman itu enggak aneh, tapi ketika kebiasaan itu di lakukan setiap hari, terus menerus sehingga menghasilkan ribuan teman, itu yang aneh menurut gue.

Masih belum sadar kalau itu sebuah keanehan? Memang menambah, memperbanyak teman itu sah-sah saja atau boleh-boleh saja, justru bagus dan malah di anjurkan menambah banyak teman (dalam hal positif) kemudian di lanjutkan untuk menjaga silaturahmi. Akan tetapi, ketika kebiasaan itu hanya sampai untuk Tambah Teman/Add Friend, tanpa di lanjutkan dengan komunikasi lainnya seperti berkenalan, salam sapa, salam perkenalan, salam persahabatan, saling menyapa, berkomentar, tambah jempol, dll, itu aneh (masih aneh menurut gue).

Lalu untuk apa kalian menambah teman sebanyak-banyaknya, sampai ratusan bahkan ribuan, tapi kalian enggak kenal sebelumnya, dan lebih parahnya kalian enggak mau kenal sama orang itu. Terus buat apa? kalian bangga punya ribuan teman? (nannya dan melotot)

Sesudah menambah teman atau di konfirmasi pertemanan kemudian di sapa, salam perkenalan, gak di bales atau malah bertanya.

“Siapa ya? Kita pernah kenal sebelumnya?”

Yang lebih parah ketika di sapa.

“Thanks for confirm, Salam kenal F” / “Thanks for request, salam kenal”

Di jawab “Siapa sih loe? ”

Terus buat apa kalian menambah temen atau mengkonfirmasi pertemanan kalau enggak ada niat baik dalam pertemanan? Justru menyapa seperti itu biar saling kenal, jadi punya banyak teman di facebook enggak percuma, biar bisa sharing, bertukar pikiran, curhat atau lain sebagainya. Sekali lagi, apa cuma banyak-banyakin FriendList? Justru ketika gue punya beberapa kenalan orang luar, mereka terlihat lebih asik, lebih bersahabat ketika di sapa. Lalu ada apa dengan orang Indonesia??

             Aneh.

• Mengeluh & menggalau di Status Facebook. Masih zaman?

Mengeluh

----------

Mengeluh ala tetangga gue

Quote :

"Mengeluh itu manusiawi, tetapi terlalu banyak mengeluh itu namanya watak.
Mengeluh tidak akan menyelesaikan masalah, dan janganlah suka mengeluh di facebook, karena hanya akan memperparah keadaan, serta menularkan aura gelap ke para pembaca, dan akan memberikan kesan negatif. Mengeluh tidak akan menyelesaikan masalah, dan janganlah suka mengeluh di facebook, karena hanya akan memperparah keadaan, serta menularkan aura gelap ke para pembaca, dan akan memberikan kesan negatif."

Itulah sebabnya terkadang gue bisa membaca watak seseorang pengguna facebook hanya dari status facebook yang di buatnya.
Mungkin begitupun orang yang baca status-status gue.
Status-status kalian bisa jadi berharga kalau emang bisa kalian kumpulin, lalu di kemas menjadi sesuatu yang menarik, di jadiin sebuah tulisan yang bisa membuat orang terinspirasi, dan mengambil manfaat dari status itu sendiri. Tapi kalau isinya begini..

 " Ya Allah sakit banget :( "

 "Kenapa sih dia begitu"

 "Pengen nangis :("

 "Nyesek banget "

 "Sakit hati ya Allah"

"Kenapa dunia ini gak adil?"

"Laper ya Allah"

(kalimat yang terakhir karena gue emang lagi laper)

Itu yang akan membedakan makna sebuah kalimat "Berbeda tempat ~> beda rasa ~> beda makna"

Point trakhir nih :

• Mode Alay on Facebook

Alay menurut gue adalah orang yang terlalu memaksakan sesuatu alias (Lebay), lebay itu predikat, alay yang subject/orangnya. Tapi itu menurut gue.

Eniwe, Alay di Facebook itu sangat marak terjadi di kalangan para pengguna facebook baru (User baru) yang kisaran umurnya 13-19 tahun terkadang sifat alaynya juga terbawa hingga usianya dewasa juga sih.(Alay Lanjut Usia = LaySia)

Secara visual para Alayers on facebook memiliki ciri ciri sebagi berikut :

1. Namanya panjang banget, susah di baca atau pun di eja dan huruf yang dia pake merupakan huruf besar kecil besar kecil semisal nih: PrInCeZzPaiJ3mCutEz (Princess Paijem Cute... glek..!), YaTtIituchIssaBell4 SiiephubiaChiinDta (Yati itu Isabela si phobia cinta.. hoekh!), AQyuwHc SichScyeXy Udd3LniiABooDoonG (aku si seksi udelnya bodong.. Oh God!!), NabilahJKT48 Punyaaa Supi'i (kalau yang ini jangan dimasukin hati ya). Nah ni anak alay juga over kreatif, gak cuman update status tiap 5 menit sekali, tapi tiap hari juga update nama. (terlalu mainstream) Baru baca nama mereka aja udah pusing setengah hidup, gimana kalo berbales komen-komenan di facebook dengan mereka coba??

 

Icha yang menurut gue PASARAN

2. Nah loh, profil pict-nya juga pasti kaya gitu-gitu aja (KeaA GitcHu2 AjjaH). 
   Ciri pertama : fotonya pasti foto closeup yang jidat ma hidungnya udah hampir nempel di kamera (tabrak aja ciint...), kedua : anglenya pasti 45 derajat dari kanan atau kiri, terus kepalanya nunduk 30 derajat, bisa di jamin unyeng-unyengnya yang 5 biji kliatan semua.., yang ketiga : bibirnya di monyong-monyongin atau begaya ala niup-niup sesuatu ampe pipinya gembung. Itulah gaya foto khas anak alay, semakin gak jelas semakin  kyeeenttzz. (eh, keren ding)

Foto selfie (nyakakak)

3. Bahasanya sok imut dan lebay: "MuUv Lochx Eaa, Kmyuuh Ghiee PPah...,,??" atau gak "Ett FB @qUwH DuNd..,,," mulut kudu monyong-monyong-monyong biar bisa baca (ggrasllzzmmpthhha glek glek glek... hoekh!)

Muah Muah (Jijik gue weekk :p)

4. Kalo request-nya di konfirm si anak Alay bakal nulis gini di dinding wall kalian "MaaChie3 Eaa DaWgh KonFR1m QuWh..,,,, capa Ea Dee CnaaA?? NagH MnaaAh??"woy plis deh, emang yang nge-add duluan siapa coba?? kalo pengen tahu lihat aja di profil...

5. Kalo statusnya di-like (dikasih jempol) orang, si Alay bakalan bilang "MaaKaccieeh Eaa d4GwH Kacie3 J3mP0L...." kenapa gak bilang gini ya "AduwGH J3mP0l'a Kugh GedHew BeuD,,,, cHandtTengaN Eaah?" (aduh jempolnya kok gede banget, cantengan ya?)

6. Hobi nge-add orang, sapa aja di add, menurut undang-undang per-Alay-an yang pernah aku baca, semakin banyak teman di FB, berarti semakin keyeentzz anak alay yang bersangkutan (gak peduli itu Om-om yang suka nyulik cewe ingusan, ato tante-tante, atau garong, atau duda, yang penting KeyeeeNtzz). Setelah FB-nya punya banyak temen, bikin akun FB lagi yang kedua, dan namanya biasanya gini PrInCeZzPaiJ3mCutEz Two ,, penting banget gak sih??

7. Berasa gaul kalo statusnya dapet komen banyak,, nganggep dirinya eksisbeeudd. banget , kalo gak ada yang komen terpaksa deh di like sendiri, di komenin sendiri. Padahal kenapa juga kalo komennya dapet banyak?? Gak bakal dapat payung cantik toh?? hehehehe

8. Lihat Siblingsnya Biasanya anak alay itu siblingsnya banyak banget (melebihi 40an, wow!). Kalau yang disiblings itu kenal lama atau paling tidak sering berkomunikasi dengannya sih tidak apa-apa. Lah ini, baru kenalan beberapa menit yang lalu udah disuguhi kekerabatan, gila kali ya?
   
   
   **

Tapi setelah ada istilah alay mulai tenar, gue malahan udah gak inget kalo gue juga pernah kaya gitu, bahkan setengan awam dan setengan alay. Jijik sebenernya, tapi kalo di ingat-ingat lucu juga, buat bahan ngelawak anak dan cucu gue entar, haha. Udah tulisan gede kecil, segala pake simbol-simbol yang enggak jelas, macem-macem dah.

Ternyata bener kata bang Raditya Dika, Alay itu Proses menuju kedewasaan. Schema manusia Indonesia.

Lahir ~> Bayi ~> Balita ~> Remaja ~> Alay ~> Dewasa

Hm... Udah jelas kan! Yaudah!